Kelainan
Pada Sistem Cardiovaskuler
Penyakit
Jantung Iskemik (Penyakit Jantung Koroner / Penyakit Arteria Koronaria)
Merupakan kelompok sindrom yang disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah. Penyebab tersering karena menyempitnya lumen arteria koronaria oleh aterosklerosis. Bila terjadi penyempitan aterosklerotik lumen sebesar ≥75% atau beberapa arteria koronaria besar, setiap peningkatan aliran darah koroneria yang mungkin terjadi akibat vasodilatasi koroner kompensatorik akan kurang memenuhi oksigen miokardium sehingga timbul angina pektoris klasik. Selain itu bisa disebabkan karena perubahan morfologi plak koroner yang meliputi: 1. Perubahan Plak Akut, yang diikuti oleh trombosis memicu terjadinya pembentukan fisura, perdarahan ke dalam plak, dan ruptur plak disertai embolisasi debris ateromatosa ke pembuluh koroner distal; 2. Trombosis Arteria Koronari, ruptur plak menyebabkan lemak trombogen dan kolagen subendotel terpajan sehingga memicu agregasi trombosit, pembentukan trombin dan trombus; 3. Vasospasme Arteria Koronaria, hal ini mungkin terjadi karena pembebasan mediator vasospastik (tromboksan A₂) dari agregat trombosit. Selain itu disfungsi endotel, peningkatan aktivitas adrenergic dan merokok ikut berperan. (Kumar, 2007)
Merupakan kelompok sindrom yang disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah. Penyebab tersering karena menyempitnya lumen arteria koronaria oleh aterosklerosis. Bila terjadi penyempitan aterosklerotik lumen sebesar ≥75% atau beberapa arteria koronaria besar, setiap peningkatan aliran darah koroneria yang mungkin terjadi akibat vasodilatasi koroner kompensatorik akan kurang memenuhi oksigen miokardium sehingga timbul angina pektoris klasik. Selain itu bisa disebabkan karena perubahan morfologi plak koroner yang meliputi: 1. Perubahan Plak Akut, yang diikuti oleh trombosis memicu terjadinya pembentukan fisura, perdarahan ke dalam plak, dan ruptur plak disertai embolisasi debris ateromatosa ke pembuluh koroner distal; 2. Trombosis Arteria Koronari, ruptur plak menyebabkan lemak trombogen dan kolagen subendotel terpajan sehingga memicu agregasi trombosit, pembentukan trombin dan trombus; 3. Vasospasme Arteria Koronaria, hal ini mungkin terjadi karena pembebasan mediator vasospastik (tromboksan A₂) dari agregat trombosit. Selain itu disfungsi endotel, peningkatan aktivitas adrenergic dan merokok ikut berperan. (Kumar, 2007)
Penyakit
Jantung Hipertensif
Diagnosis
berdasarkan adanya hipertrofi ventrikel kiri pada orang dengan riwayat
hipertensi dan penyebab lain (stenosis aorta atau kardiomiopati hipertrofik
primer) telah disingkirkan. Hipertrofi ventrikel ini terjadi karena beban
tekanan yang menetap. Keadaan hipertrofi ini menyebabkan bertambahnya kebutuhan
metabolik miokardium, tetapi kemampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan ini
berkurang. Hal ini karena hipertrofi menyebabkan miokardium kaku sehingga
tegangan dinding bertambah sekaligus mengurangi pengisian diastol dan isi sekuncup
(stroke volume). Apabila bersifat kronis memicu terjadinya aterosklerosis dan
miokardium hipertrofik mudah mengalami cedera iskemik, yang akhirnya
menimbulkan gagal jantung kongestif, Infark Miokard dan/atau aritmia. (Kumar
2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar